- Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
- Dua tegangan berbeda utk bit-bit 0 dan 1
- Tegangan konstan selama bit interval
-Tidak ada transisi yaitu ada tegangan kembali ke nol - Mis. Tidak ada tegangan utk “0”, tegangan positif konstan utk “1”
- Lebih sering, tegangan negatif utk satu harga dan positif utk lainnya
- Nonreturn to Zero Inverted (NRZ-I)
- Pulsa tegangan konstan utk durasi bit
- Data dikodekan sbg ada atau tdk ada transisi sinyal pd awal waktu bit
- Transisi (rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah) menyatakan biner 1
- Tdk ada transisi menyatakan biner 0
- B8ZS
- Bipolar dg substitusi 8 Nol (Bipolar With 8 Zeros Substitution)
- Jika octet dari semua nol dan tegangan pulsa terakhir sebelumnya positif code-kan sbg 000+-0-+
- Jika octet dari semua nol dan tegangan pulsa terakhir negatif code kan sbg 000-+0+-
- Kecil kemungkinannya terjadi sbg hasil dari noise
- Penerima mendeteksi dan menginterpretasikan sbg octet dari semua nol
- HDB3
- High Density Bipolar 3 Zeros
- Deretan empat nol digantikan dg satu atau dua pulsa
Error detection
- Parity Bit
- Menambahkan sebuah bit pada setiap pengiriman sejumlah bit, sehingga
jumlah bit bernilai 1 selalu genap/ganjil
- Parity bit dapat mendeteksi kesalahan 1 bit atau kesalahan bit dalam jumlah
ganjil, namun tidak dapat mendeteksi
kesalahan dalam jumlah genap
- Menambahkan sebuah bit pada setiap pengiriman sejumlah bit, sehingga
- CRC
- Cyclic redundancy check (CRC) adalah method yang umum digunakan untuk
mendeteksi error - CRC beroperasi pada sebuah frame/block. Setiap block data (berukuran m bit)
yang akan dikirim akan terlebih dahulu dihitung CRC checksumnya (berukuran r
bit). - Kemudian data + check sumnya akan dikirim sebagai frame (dengan ukuran m+r
bit). - Pada sisi penerima, CRC checksum akan dihitung kembali berdasarkan pada frame yang diterima, dan dibandingkan dengan checksum yang dikirimkan. Jika terdapat perbedaan, berarti frame telah rusak.
- CRC menggunakan prinsip modulo bilangan.
- Cyclic redundancy check (CRC) adalah method yang umum digunakan untuk
AUTOMATIC REPEAT REQUEST (ARQ)
- Stop and Wait ARQ
- Disebut juga sebagai PAR protocol (Positive Acknowledgment/Retransmission)
- One bit sliding window ARQ
- ACK dapat dititipkan pada frame data, disebut
sebagai piggybacking
- prinsip kerja:
– pengirim mengirim frame, lalu menunggu ack
– jika terjadi timeout, frame dikirim ulang
– penerima mengabaikan frame yang terduplikasi
(namun tetap mengirimkan ack)
– penerima mengabaikan frame yang rusak
- Go Back N ARQ
- Sliding window dengan window size pengirim N, window
size penerima 1
- Pengirim menyimpan semua frame yang belum
mendapat ACK pada buffer
- jika tidak ada error, penerima akan mengirim ACK
dengan nomor frame terakhir yang telah diterima
berurutan
- jika terjadi error, penerima akan menolak frame hingga
menerima frame yang memiliki nomor yang sesuai
dengan yang diinginkan. Pengirim akan timeout dan
mengirimkan ulang semua frame pada buffer
- variant: saat menerima frame error, penerima
mengirimkan NAK/REJ.
- Sliding window dengan window size pengirim N, window
- Selective Reject ARQ
- Menolak permintaan ulang secara otomatis (Selective-reject ARQ)
- Pengiriman hanya memancarkan kembali blok yang salah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar